Awal Gangguan Makhluk Halus (Prolog)
Rumah tangga Sanja dan Lina berakhir tragis. Sanja harus mengorbankan nyawanya untuk melindungi orang-orang dari suatu kecelakaan. Hal itu membuatnya Lina menjadi stress. Seakan cinta Sanja sampai mati terhadap Lina. Lina kembali bersemangat untuk hidup ketika sadar mengandung anak Sanja.
Karena Ibu Sanja dulu pernah melahirkan anak kembar namun keguguran hingga menyebabkan Ibunya meninggal. Nasib sama namun beruntung dialami Lina yang juga melahirkan anak kembar dengan selamat.
"Aku ingin melihat kedua anakku." Ucap Lina.
"Yang perempuan punya warna mata berbeda seperti ayahnya!" Ucap Lina lagi sambil meneteskan air mata.
"Benar matanya sama seperti Sanja, memiliki kelainan Heterochromia Iridium." Jelas dokter Yena.
"Yang laki-laki adalah kakak dan yang perempuan adalah adik. Kamu akan memberikan mereka nama apa?" Tanya dokter Yena.
Lina terdiam, merenung, dan lalu berucap, "Laki-laki akan aku beri nama Enja, dan yang perempuan bernama Enli."
*** 15 Tahun Kemudian ***
Enja dan Enli masuk sekolah berbeda.
*** Sekolah Enja, SMK 1 ***
Dua siswa terlihat di depan Toilet sekolah.
"Tadi itu Enja kan yang masuk ke toilet?"
"Iya, pastinya, aku lihat pake mata kepalaku sendiri. Kamu bawa rantai dan gembok kan?"
"Bawa dong, cowo sok tampan kaya Enja harus kita kasih pelajaran. Kita kunci'in, biar dia terkurung di toilet."
Mereka lalu mengunci, pintu Toilet.
Tiba-tiba Enja datang.
"Kalian ngapain, aku mau masuk. Udah kebelet nih. Pake acara di kunci segala." Ucap Enja.
"Kok kamu di luar, Ja. Bukannya tadi ada di dalam." Ucap salah satu siswa.
"Kalian becanda. Aku ada di sini. Kurang kerjaan amat, ngunci toilet." Marah Enja.
Kedua siswa berlari ketakutan.
"Dasar penakut!" Ucap Enja kemudian menggunakan kunci yang tertinggal untuk masuk ke toilet.
*** Sekolah Enli, SMA 3 ***
Guru masuk ke dalam kelas. Semua murid duduk rapi. Enli sebagai ketua kelas berdiri, melihat ke semua bangku lalu bicara "Semua murid hadir, bu Guru!"
Guru terlihat heran, "Ada bangku yang kosong! Kamu gak salah lihat, En!"
Tiba-tiba datang seseorang, "Permisi bu, Buna izin gak masuk." Ucapnya lalu memberikan surat izin ke guru.
"Perasaan tadi bangku semuanya lengkap terisi deh, tapi kok sekarang ada yang kosong." Keluh Enli.
"Maklum bu, matanyakan aneh jadi penglihatannya eror." Ucap Salah satu siswa.
Enli menutup mukanya malu, kemudian duduk.
(Bersambung ke cerita dengan tokoh utama Enli)
Karena Ibu Sanja dulu pernah melahirkan anak kembar namun keguguran hingga menyebabkan Ibunya meninggal. Nasib sama namun beruntung dialami Lina yang juga melahirkan anak kembar dengan selamat.
"Aku ingin melihat kedua anakku." Ucap Lina.
"Yang perempuan punya warna mata berbeda seperti ayahnya!" Ucap Lina lagi sambil meneteskan air mata.
"Benar matanya sama seperti Sanja, memiliki kelainan Heterochromia Iridium." Jelas dokter Yena.
"Yang laki-laki adalah kakak dan yang perempuan adalah adik. Kamu akan memberikan mereka nama apa?" Tanya dokter Yena.
Lina terdiam, merenung, dan lalu berucap, "Laki-laki akan aku beri nama Enja, dan yang perempuan bernama Enli."
*** 15 Tahun Kemudian ***
Enja dan Enli masuk sekolah berbeda.
*** Sekolah Enja, SMK 1 ***
Dua siswa terlihat di depan Toilet sekolah.
"Tadi itu Enja kan yang masuk ke toilet?"
"Iya, pastinya, aku lihat pake mata kepalaku sendiri. Kamu bawa rantai dan gembok kan?"
"Bawa dong, cowo sok tampan kaya Enja harus kita kasih pelajaran. Kita kunci'in, biar dia terkurung di toilet."
Mereka lalu mengunci, pintu Toilet.
Tiba-tiba Enja datang.
"Kalian ngapain, aku mau masuk. Udah kebelet nih. Pake acara di kunci segala." Ucap Enja.
"Kok kamu di luar, Ja. Bukannya tadi ada di dalam." Ucap salah satu siswa.
"Kalian becanda. Aku ada di sini. Kurang kerjaan amat, ngunci toilet." Marah Enja.
Kedua siswa berlari ketakutan.
"Dasar penakut!" Ucap Enja kemudian menggunakan kunci yang tertinggal untuk masuk ke toilet.
*** Sekolah Enli, SMA 3 ***
Guru masuk ke dalam kelas. Semua murid duduk rapi. Enli sebagai ketua kelas berdiri, melihat ke semua bangku lalu bicara "Semua murid hadir, bu Guru!"
Guru terlihat heran, "Ada bangku yang kosong! Kamu gak salah lihat, En!"
Tiba-tiba datang seseorang, "Permisi bu, Buna izin gak masuk." Ucapnya lalu memberikan surat izin ke guru.
"Perasaan tadi bangku semuanya lengkap terisi deh, tapi kok sekarang ada yang kosong." Keluh Enli.
"Maklum bu, matanyakan aneh jadi penglihatannya eror." Ucap Salah satu siswa.
Enli menutup mukanya malu, kemudian duduk.
(Bersambung ke cerita dengan tokoh utama Enli)
Posting Komentar
Posting Komentar