Cemburu dan Emosi (Part 29)
Ketika tahu yang menelpon Rin adalah Aga, Inda langsung merebut Ponsel Rin. Terlihat di layar ponsel sedang terhubung dengan Ponsel Inda. Itu membuat Inda heran dan berpikir dalam hati, 'Ponselku kan dicuri. Kenapa bisa berada di Aga?'
Inda lalu mengangkat telponnya, "Ini..."
Belum sempat Inda menyebut namanya, Aga langsung menjawab, "Temui aku di tempat biasa, aku akan kembalikan ponselmu!"
Kemudian Aga menutup telponnya.
Inda tersenyum senang, Aga mengenali suaranya. Hingga melupakan masalah ponselnya yang dicuri sebelumnya ketika mau ke kampus.
Sedangkan Rin masih terlihat ketakutan, "Apa Aga tahu aku sedang bicara buruk tentangnya, jadi menghubungiku."
Inda masih dalam keadaan tersenyum menjawab, "Cuma kebetulan."
Rin yang takut berubah curiga, "Kamu balikan lagi sama Aga, jadi ponselmu ada di dia?"
Inda tidak menjawabnya dan hanya bisa tersenyum.
Rin lalu menelpon seseorang, "Datanglah jemput aku."
Inda malah balik curiga, "Siapa yang kamu telpon? Aga!"
Rin terlihat kesal, "Bukannya Aga sudah milik kamu?"
Dalam hati Inda berpikir, 'Sepertinya Rin cemburu denganku. Sebaiknya aku ganti topik pembicaraan.'
Inda lalu menyerahkan berkas lamaran pekerjaan Aga ke Rin, "Terimalah ini. Aga pasti sangat senang kamu dapat membantunya."
Tapi Rin menjawabnya dengan cuek, "Lowongannya sudah terisi."
Membuat Inda emosi dan menarik baju Rin, "Apa kamu bilang?"
Tiba-tiba ada yang memegang tangan Inda dan membuat Inda kesakitan, "Auw... Lepaskan!"
Ketika Inda melihat ke arah seseorang yang mencekram tangannya. Inda tercengang!
(Bersambung)
Inda lalu mengangkat telponnya, "Ini..."
Belum sempat Inda menyebut namanya, Aga langsung menjawab, "Temui aku di tempat biasa, aku akan kembalikan ponselmu!"
Kemudian Aga menutup telponnya.
Inda tersenyum senang, Aga mengenali suaranya. Hingga melupakan masalah ponselnya yang dicuri sebelumnya ketika mau ke kampus.
Sedangkan Rin masih terlihat ketakutan, "Apa Aga tahu aku sedang bicara buruk tentangnya, jadi menghubungiku."
Inda masih dalam keadaan tersenyum menjawab, "Cuma kebetulan."
Rin yang takut berubah curiga, "Kamu balikan lagi sama Aga, jadi ponselmu ada di dia?"
Inda tidak menjawabnya dan hanya bisa tersenyum.
Rin lalu menelpon seseorang, "Datanglah jemput aku."
Inda malah balik curiga, "Siapa yang kamu telpon? Aga!"
Rin terlihat kesal, "Bukannya Aga sudah milik kamu?"
Dalam hati Inda berpikir, 'Sepertinya Rin cemburu denganku. Sebaiknya aku ganti topik pembicaraan.'
Inda lalu menyerahkan berkas lamaran pekerjaan Aga ke Rin, "Terimalah ini. Aga pasti sangat senang kamu dapat membantunya."
Tapi Rin menjawabnya dengan cuek, "Lowongannya sudah terisi."
Membuat Inda emosi dan menarik baju Rin, "Apa kamu bilang?"
Tiba-tiba ada yang memegang tangan Inda dan membuat Inda kesakitan, "Auw... Lepaskan!"
Ketika Inda melihat ke arah seseorang yang mencekram tangannya. Inda tercengang!
(Bersambung)
Posting Komentar
Posting Komentar