Ketukan Yang Menakutkan (Part 10)
Tidak ada orang di luar. Inda langsung membanting pintunya agar tertutup rapat. Napas Inda pun tersengal-sengal bukan karena olahraga tapi karena ketakutan yang amat sangat. Keringatnya bercucuran membasahi seluruh tubuh. Tiba-tiba, bukan suara alarm pintu lagi yang berbunyi. Melainkan suara ketukan pintu, "Tok...Tok...Tok..."
Inda benar-benar ketakutan dan berteriak, "Berhenti menyerupai orang yang ku suka..."
Pemuda misterius yang disukai Inda biasanya hanya mengetuk pintu. Kali ini ketukan pintu yang terdengar.
Suara pemuda kembali terdengar, "Aku di sini..."
Inda semakin terkejut.
"Hah...hah...hah..." Napas Inda yang ketakutan terdengar jelas, dia memberanikan membuka pintu.
Tampak seorang pemuda yang dia kenal berdiri, Inda tersenyum, "Kamu kembali untukku..."
Pemuda itu membalas dengan senyuman, "Keringat yang membasahi tubuhmu sangat menggoda. Lehermu yang basah membuatku ingin menjilatnya agar kering."
Inda langsung tercengang. Dia segera menutup pintu tapi pemuda itu menahannya.
Inda berteriak, "Kamu sengaja membuatku takut hanya untuk fantasi seks liarmu itu. Dasar jahat..." Sambil meneteskan air mata.
Pemuda itu mendorong pintu dengan keras hingga Inda terdorong dan duduk tersungkur.
Inda amat ketakutan, "Jangan..."
Si pemuda bicara, "Saat pertama kali aku ke sini. Aku tidak sengaja merusak alarm pintumu. Aku kembali untuk memperbaikinya."
Rasa takut Inda memudar, "Jadi di restoran itu, yang mengajakku berteduh dari hujan dan menolongku dari injakan orang. Itu juga kamu?"
Pemuda itu mendekati Inda dan memegang pahanya yang dilapisi celana panjang. Membuat tubuh Inda gemetar hingga tak bisa digerakkan, yang bisa dia lakukan hanya memejamkan matanya saja karena takut.
Suara pemuda yang mengerikan kembali terdengar,, "Itu hanya imajinasimu saja. Yang nyata hanyalah suaraku..."
Seketika sentuhan tangan si pemuda di pahanya tidak terasa.
Inda membuka matanya dan dia terperangah, melihat apa yang di depannya.
(Bersambung)
Inda benar-benar ketakutan dan berteriak, "Berhenti menyerupai orang yang ku suka..."
Pemuda misterius yang disukai Inda biasanya hanya mengetuk pintu. Kali ini ketukan pintu yang terdengar.
Suara pemuda kembali terdengar, "Aku di sini..."
Inda semakin terkejut.
"Hah...hah...hah..." Napas Inda yang ketakutan terdengar jelas, dia memberanikan membuka pintu.
Tampak seorang pemuda yang dia kenal berdiri, Inda tersenyum, "Kamu kembali untukku..."
Pemuda itu membalas dengan senyuman, "Keringat yang membasahi tubuhmu sangat menggoda. Lehermu yang basah membuatku ingin menjilatnya agar kering."
Inda langsung tercengang. Dia segera menutup pintu tapi pemuda itu menahannya.
Inda berteriak, "Kamu sengaja membuatku takut hanya untuk fantasi seks liarmu itu. Dasar jahat..." Sambil meneteskan air mata.
Pemuda itu mendorong pintu dengan keras hingga Inda terdorong dan duduk tersungkur.
Inda amat ketakutan, "Jangan..."
Si pemuda bicara, "Saat pertama kali aku ke sini. Aku tidak sengaja merusak alarm pintumu. Aku kembali untuk memperbaikinya."
Rasa takut Inda memudar, "Jadi di restoran itu, yang mengajakku berteduh dari hujan dan menolongku dari injakan orang. Itu juga kamu?"
Pemuda itu mendekati Inda dan memegang pahanya yang dilapisi celana panjang. Membuat tubuh Inda gemetar hingga tak bisa digerakkan, yang bisa dia lakukan hanya memejamkan matanya saja karena takut.
Suara pemuda yang mengerikan kembali terdengar,, "Itu hanya imajinasimu saja. Yang nyata hanyalah suaraku..."
Seketika sentuhan tangan si pemuda di pahanya tidak terasa.
Inda membuka matanya dan dia terperangah, melihat apa yang di depannya.
(Bersambung)
Posting Komentar
Posting Komentar