Kuburan Kosong Misterius (Part 35)
Suasana kamar yang terang tiba-tiba gelap saat siang hari membuat Aliya dan Inda cemas. Mereka secara bersamaan melihat ke arah Aga. Terlihat Aga sudah terbangun dan tubuhnya menghalangi cahaya matahari di Jendela.
Aliya segera berdiri dan bergegas pergi ke luar untuk pulang. Melihat itu, Aga berusaha beranjak dari tempat tidur untuk mengejar Aliya. Tapi dia justru ambruk dan terjatuh di lantai. Dengan sigap Inda menghampiri Aga, "Kamu belum pulih Aga!" Ucap Inda sambil membantu Aga berdiri.
Aga sambil memegangi kepalanya yang pusing bicara, "Aku membutuhkan Aliya!"
Tentu itu membuat Inda kesal, "Jadi kamu tidak membutuhkanku lagi?"
Aga menjawabnya, "Aku tidak butuh kamu!"
Seketika ucapan Aga membuat Inda benar-benar terpukul.
Inda tetap membantu Aga hingga duduk di kasur kembali. Melihat ada yang aneh pada Inda, Aga mengomentarinya, "Kenapa kamu sesegukan kayak gitu? Abis nangis ya!"
Inda senang Aga memperhatikannya dan kembali tersenyum, "Iya, aku menangis karena telah menumpahkan bubur yang ku buat untukmu!"
Aga membalasnya, "Tidak perlu menangis, kamu bisa buat lagi. Aku akan setia menunggu!"
Inda terharu dan mengusap air matanya. Lalu segera pergi ke dapur.
Tidak beberapa lama Inda kembali membawakan bubur untuk Aga. Dia bahkan duduk di samping menemani Aga makan di atas kasur, "Perlu aku suapi?"
Aga tertawa mendengar tawaran Inda, "Haha, itu tidak perlu."
Inda kesal dan menanyakan hal yang membuatnya penasaran, "Berdiri di hadapan kuburan kosong terbuka itu juga tidak perlukan?"
Seketika Aga berhenti tertawa, "Aliya menceritakannya ke kamu?"
Inda masih emosi, "Iya!"
Aga dengan wajah dinginnya menjawab, "Itu kuburan untukku sendiri."
Mendengar itu, Inda terkejut. Dia yang duduk di kasur langsung terjatuh ke lantai. Dengan terbata-bata, Inda bertanya, "Ka kamu bu bukan Aga?"
Aga berdiri dan melepas selang inpusnya begitu saja, "Iya, aku bukan Aga!"
(Bersambung)
Aliya segera berdiri dan bergegas pergi ke luar untuk pulang. Melihat itu, Aga berusaha beranjak dari tempat tidur untuk mengejar Aliya. Tapi dia justru ambruk dan terjatuh di lantai. Dengan sigap Inda menghampiri Aga, "Kamu belum pulih Aga!" Ucap Inda sambil membantu Aga berdiri.
Aga sambil memegangi kepalanya yang pusing bicara, "Aku membutuhkan Aliya!"
Tentu itu membuat Inda kesal, "Jadi kamu tidak membutuhkanku lagi?"
Aga menjawabnya, "Aku tidak butuh kamu!"
Seketika ucapan Aga membuat Inda benar-benar terpukul.
Inda tetap membantu Aga hingga duduk di kasur kembali. Melihat ada yang aneh pada Inda, Aga mengomentarinya, "Kenapa kamu sesegukan kayak gitu? Abis nangis ya!"
Inda senang Aga memperhatikannya dan kembali tersenyum, "Iya, aku menangis karena telah menumpahkan bubur yang ku buat untukmu!"
Aga membalasnya, "Tidak perlu menangis, kamu bisa buat lagi. Aku akan setia menunggu!"
Inda terharu dan mengusap air matanya. Lalu segera pergi ke dapur.
Tidak beberapa lama Inda kembali membawakan bubur untuk Aga. Dia bahkan duduk di samping menemani Aga makan di atas kasur, "Perlu aku suapi?"
Aga tertawa mendengar tawaran Inda, "Haha, itu tidak perlu."
Inda kesal dan menanyakan hal yang membuatnya penasaran, "Berdiri di hadapan kuburan kosong terbuka itu juga tidak perlukan?"
Seketika Aga berhenti tertawa, "Aliya menceritakannya ke kamu?"
Inda masih emosi, "Iya!"
Aga dengan wajah dinginnya menjawab, "Itu kuburan untukku sendiri."
Mendengar itu, Inda terkejut. Dia yang duduk di kasur langsung terjatuh ke lantai. Dengan terbata-bata, Inda bertanya, "Ka kamu bu bukan Aga?"
Aga berdiri dan melepas selang inpusnya begitu saja, "Iya, aku bukan Aga!"
(Bersambung)
Posting Komentar
Posting Komentar