Menghadapi Kenyataan (Part 6)
"Apa terjadi seseuatu pada tubuhku saat tidur" Tanyaku cemas.
"Tubuhmu masih lemah karena terus berlari sebelumnya. Jadi butuh makanan. Aku akan mengirimkannya untukmu." Ucapan Anja membuatku ragu. Dengan kondisi tubuhnya yang cuma Hologram bagaimana bisa dia melakukan itu.
Tiba-tiba sebuah truk menabrak sisi lain dari bangunan tempatku berada. "Itu truk pengantar makanan." Jelas Anja.
Aku menuju truk itu dengan perlahan.
"Truk ini tidak ada pengemudinya?" Tanyaku heran.
"Ini semua dapat dikendalikan jarak jauh. Sama seperti senjata yang mengancam nyawamu sebelumnya." Jelasnya.
Aku tidak terlalu mengerti. Aku memilih untuk mengutamakan makan dan memulihkan tenagaku kembali.
Saat aku merasa sudah bertenaga. Aku lalu menyelusuri kota dengan hati-hati menuju hutan, tempat tubuh Anja berada seperti yang dia katakan.
"Tidak ada yang perlu kamu khawatirkan!" Ucap Anja sungguh membuatku kesal.
"Tentu ada, kelompok laki-laki jahat dan para zombi." Balasku.
Tapi sepanjang perjalanan menuju tempat tubuh Anja berada aku mulai sadar.
"Aku tidak menemukan siapapun?" Ucapku.
"Mereka semua sudah menjadi Zombi." Balas Anja.
"Terus ke mana para Zombi?" Tanyaku.
"Pil PPC merupakan narkoba yang mengakibatkan tubuh pecandunya merasakan panas. Saat terinfeksi, dia gila seperti Zombi sekaligus merasakan panas yang berlebihan sehingga secara tidak sadar dengan insting mencari sungai, danau dan laut. Mendinginkan diri dengan menceburkan diri hingga tubuh mati lemas. Begitu juga virus PPC yang akan menjadi netral terkena air." Penjelasan Anja membuatku kaget.
Saat aku sampai di dekat jurang terlihat tubuh Anja tergeletak di bawah dekat sebuah pagar. Aku lalu ke bawah. Setelah tahu jantung Anja tidak berdetak lagi. Aku duduk di tubuh mayat binatang misterus yang tergeletak di samping mayat Anja.
"Jadi, kamu tewas melawan monster yang ku duduki ini." Tanyaku memastikan.
"Iya. Monster ini adalah makhluk luar angkasa yang dapat mengendalikan Zombi agar tidak menceburkan diri ke air." Jawab Anja.
"Bagaimana kamu bisa tahu?" Tanyaku berusaha tidak menerima kenyataan yang ada.
"Aku sekarang Hologram yang menguasai dunia Internet. Satelit di atas Bumi menjadi mataku. Aku bisa melihat dan mendeteksi, mendengar ucapan ilmuan bahkan semua makhluk hidup di muka Bumi ini." Jawaban Anja membuat aku lemas.
"Adakah manusia lain yang hidup selain aku di Bumi ini?" Tanyaku.
"Kamu satu-satunya manusia di Bumi ini." Ucap Anja, seketika membuatku syok.
(Tamat)
"Tubuhmu masih lemah karena terus berlari sebelumnya. Jadi butuh makanan. Aku akan mengirimkannya untukmu." Ucapan Anja membuatku ragu. Dengan kondisi tubuhnya yang cuma Hologram bagaimana bisa dia melakukan itu.
Tiba-tiba sebuah truk menabrak sisi lain dari bangunan tempatku berada. "Itu truk pengantar makanan." Jelas Anja.
Aku menuju truk itu dengan perlahan.
"Truk ini tidak ada pengemudinya?" Tanyaku heran.
"Ini semua dapat dikendalikan jarak jauh. Sama seperti senjata yang mengancam nyawamu sebelumnya." Jelasnya.
Aku tidak terlalu mengerti. Aku memilih untuk mengutamakan makan dan memulihkan tenagaku kembali.
Saat aku merasa sudah bertenaga. Aku lalu menyelusuri kota dengan hati-hati menuju hutan, tempat tubuh Anja berada seperti yang dia katakan.
"Tidak ada yang perlu kamu khawatirkan!" Ucap Anja sungguh membuatku kesal.
"Tentu ada, kelompok laki-laki jahat dan para zombi." Balasku.
Tapi sepanjang perjalanan menuju tempat tubuh Anja berada aku mulai sadar.
"Aku tidak menemukan siapapun?" Ucapku.
"Mereka semua sudah menjadi Zombi." Balas Anja.
"Terus ke mana para Zombi?" Tanyaku.
"Pil PPC merupakan narkoba yang mengakibatkan tubuh pecandunya merasakan panas. Saat terinfeksi, dia gila seperti Zombi sekaligus merasakan panas yang berlebihan sehingga secara tidak sadar dengan insting mencari sungai, danau dan laut. Mendinginkan diri dengan menceburkan diri hingga tubuh mati lemas. Begitu juga virus PPC yang akan menjadi netral terkena air." Penjelasan Anja membuatku kaget.
Saat aku sampai di dekat jurang terlihat tubuh Anja tergeletak di bawah dekat sebuah pagar. Aku lalu ke bawah. Setelah tahu jantung Anja tidak berdetak lagi. Aku duduk di tubuh mayat binatang misterus yang tergeletak di samping mayat Anja.
"Jadi, kamu tewas melawan monster yang ku duduki ini." Tanyaku memastikan.
"Iya. Monster ini adalah makhluk luar angkasa yang dapat mengendalikan Zombi agar tidak menceburkan diri ke air." Jawab Anja.
"Bagaimana kamu bisa tahu?" Tanyaku berusaha tidak menerima kenyataan yang ada.
"Aku sekarang Hologram yang menguasai dunia Internet. Satelit di atas Bumi menjadi mataku. Aku bisa melihat dan mendeteksi, mendengar ucapan ilmuan bahkan semua makhluk hidup di muka Bumi ini." Jawaban Anja membuat aku lemas.
"Adakah manusia lain yang hidup selain aku di Bumi ini?" Tanyaku.
"Kamu satu-satunya manusia di Bumi ini." Ucap Anja, seketika membuatku syok.
(Tamat)
Posting Komentar
Posting Komentar