Cerpen Indonesia

Kumpulan Cerita Pendek dan Bersambung Yang Menarik Berbahasa Indonesia

Iklan Atas Artikel

Sosok Putih Melompat-lompat (Part 17)

Author
Published Sabtu, Juli 07, 2018
Sosok Putih Melompat-lompat (Part 17)
Melihat sosok berbungkuskan kain putih yang menyeramkan melompat-lompat, Inda berhenti menunggu Aga yang tidak pasti dan memilih pergi dari sana.

Saat Inda sampai di rumah dengan keringat di sekujur tubuh. Dia kembali dikagetkan dengan kehadiran Aga yang tertidur di depan pagarnya.
"Aga..." Ucap Inda. Aga hanya diam.
Dia lalu menyentuh bahu Aga, tiba-tiba Aga terbangun, "Akhirnya kamu datang Inda."
Inda tampak marah, "Kenapa kamu tidak menjemputku dengan mobilmu seperti tadi pagi?"
Aga mengusap matanya, "Itu bukan mobilku. Aku ke sini mau kabarin kamu. Kalau mau mengunjungiku ke rumah sakit. Aku tidak ada di sana lagi."

Amarah Inda mulai reda dan berganti rasa cemas, "Kenapa?"
Aga menjawabnya, "Aku dipecat gara-gara memakai mobil tamu rumah sakit. Seharusnya aku memakirkannya. Tapi malah mengajaknya jalan-jalan."
Aga melewati Inda. Saat Aga berada di belakang Inda, Inda berteriak, "Maafkan aku."
Aga menjawabnya, "Bukan salahmu. Aku yang terlalu egois."

Saat suara Aga tidak terdengar lagi. Inda segera berbalik dan menahan tangan Aga, "Aku punya kabar baik buatmu?"
Aga kemudian melihat ke arah Inda.
Inda segera menyampaikannya, "Ada lowongan kerja di kantor perusahaan ayah temanku."
Aga tersenyum, "Aku tidak tertarik kerja di sana."

Ketika Aga mau pergi lagi. Inda menahan tangan Aga sekuat tenaga, "Kamu pasti dapat langsung bekerja di sana dan menjadi karyawan tetap. Jika kerja kantoran, gajimu besar. Itu akan menjadi jaminan menafkahi istrimu nanti. Kamu bisa menikahi cewek yang kamu suka." Jelas Inda dengan harapan dapat dinikahi Aga cepat.
Aga membayangkan gadis yang dia suka sekarang, Dokter Aliya. Diapun tersenyum, ''Kalau kamu memaksa, apa boleh buat. Aku mau."
Inda sangat senang. Inda dan Aga saling berpandangan sambil tersenyum.

Tiba-tiba, Inda dikejutkan kemunculan kembali sosok berbungkuskan kain putih melompat-lompat di belakang Aga dari kejauhan.

Melihat ekspresi ketakutan Inda, Aga menoleh ke belakang. Dia melihat sosok itu. Tapi tidak ada rasa takutpun terlihat di wajah Aga.

(Bersambung)

Posting Komentar