Cerita Alan, Walker dan Lily
Penulis membuka Internet dan mendownload lagu Alan Walker - Lily. Setelah menonton video tentang Lily yang di Bully, dia lalu menulis cerita dengan memasukan dirinya sebagai seorang Nolep yang berarti no adalah tidak dan life adalah hidup, jika digabungkan jadi tidak hidup dan jika dipahami bermaksud untuk seseorang penyendiri dan anti sosial. Penulis misterius tersebut memberikan judul, "Cerita Cinta Nolep".
Cerita Cinta Nolep
Gadis cantik berkaca mata bernama Lily
selalu di Bully oleh teman-teman sekolahnya. Suatu ketika Lily baru masuk
sekolah, dia dihampiri sekelompok siswa yang langsung menarik tasnya sambil
berucap, “Kamu anak baru kan, sini tasmu. Semua barang berhargamu harus
diserahkan ke kami.”
Lily mencoba mempertahankan tasnya, “Jangan…”
Tapi tenaga Lily tidak cukup kuat sehingga
tasnya terlepas dan mereka berhasil mendapatkannya.
Tiba-tiba seorang siswa datang dan merebut
tas itu. Hal itu membuat Lily tersenyum senang, dirinya ditolong.
Kemudian salah satu dari kelompok siswa itu
berucap, “Walker, kamu membela gadis Cupu itu?”
Mendengar itu lalu Walker menumpahkan isi
tas Lily. Seketika Lily tampak kesal. Kemudian Walker menempelkan stiker
bertuliskan Warning, dan bersama-sama mentertawakan Lily. Tentu Lily sangat
marah, tapi dia hanya bisa diam.
.
Mereka lalu meninggalkan Lily. Ketik Lily
mau membereskan tasnya, tiba-tiba ada siswi memanggilnya, “Hey Lily, cepat
temui Kepala Sekolah.”
Lily lalu membalasnya, “Bentar, aku mau
membereskan tasku dulu.”
Lalu dijawab, “Tinggalkan dulu, nanti kamu
dimarahin kepala Sekolah, dia galak loh. Nanti kamu kembali lagi buat
beresinnya.”
Lily lalu meninggalkan tas yang berantakan.
Siswi yang memanggil Lilly tadi juga pergi membiarkan tas Lily begitu saja.
Tiba-tiba datang seorang siswa bernama
Alan. Dia memungut satu persatu isi tas Lily yang berceceran dan
mengembalikannya ke dalam tas Lily.
.
Ketika Lily kembali, dia kaget tasnya sudah
rapi. Dan dia tidak tahu siapa yang merapikannya.
.
Saat waktu istirahat tiba Lily menuju ke
papan pengumuman sekolah untuk mencari tahu apa ada info penting. Tapi dia
justru melihat stiker warning. Lily ingat saat dia diBully, dengan kesalnya dia
mencoba mencabut sitker itu. Tapi tiba-tiba seseorang menahannya. Dia tambah
marah. Tapi kemudian tangan seseorang itu menjauh. Ternyata dia menempelkan
stiker baru bertuliskan Love. Itu membuat Lily tersenyum. Dia berbalik dan
ternyata Walker.
.
Saa pulang sekolah, Lily berjalan menuju
sepedanya. Dalam perjalanan ada siswa yang mencoba menendang kaki Lily agar
terjatuh, tapi kaki siswa tersebut berhasil di tahan oleh kaki Alan yang ada di
sana tanpa disadari Lily lagi. Lily dapat berjalan aman, kemudian siswa lain
melakukan hal yang sama. Kali ini Lily tersandung kakinya oleh siswa tersebut
dan Lily terjatuh. Beruntung jatuh dipelukan Walker. Lily dan Walkerpun saling
berpandangan. Saat Lily melihat ke belakang Walker dan tampak sepedanya di
preteli, tanpa ban. Dia kesal dan mendorong Walker. Teman-teman Walker hampir
mau memukul Lily tapi ditahan oleh Walker.
.
Lily yang sangat kesal lalu menuju kantin.
Di sana dia makan untuk melampiaskan ke kesalannya. Kemudian Walker datang.
Meskipun Lily kesal, dia tetap membiarkan Walker duduk di sampingnya. Saat Lily
mau mengambil saus. Walker mengambilkannya dan menumpahkan sedikit saus di
Makanan Lily. Itu membuat Lily tersenyum senang. Tapi ketika teman-teman Walker
datang. Walker menumpahkan semua saus, hingga makanan Lily penuh dengan saus
dan tidak bisa dimakan lagi. Lily hanya bisa memasang wajah marah. Dan menerima
ditertawakan oleh Walker dan teman-temannya.
Alan melihat kejadian tersebut. Dan dia
membelikan Burger baru dan menyuruh pelayan memberikannya kepada Lily tanpa
perlu menyebutkan namanya.
Ketika Walker dan teman-temannya pergi. Pelayan
datang memberikan Burger baru ke Lily. Dan Lily yang awalnya mau menangis
langsung kaget, “Aku tidak punya uang untuk membelinya lagi.”
Pelayan itu bilang, “Seseorang memesankannya
untukmu dan dia sudah membayarnya.”
Lily tersenyum.
Setelah makan, Lily bersiap untuk pulang
dengan jalan kaki, “Aku sudah betenaga dan akan sanggup untuk pulang dengan
jalan kaki saja.”
Saat Lily lagi makan tadi, Alan memperbaiki
sepeda Lily. Setelah selesai Alan pergi dan Walker yang baru tiba, terkejut
melihat sepeda Lily sudah baik kembali. Walker lalu memegang dan membawa sepeda Lily untuk menemukan keanehan pada
sepedanya, apakah punya sihir. Dan kebetulan berpapasan dengan Lily. Melihat
itu Lily sangat senang, “Terima kasih sudah memperbaikinya kembali.”
Lily langsung mengambil sepedanya kembali
dan ingin bergegas pulang. Tapi Walker menahan sepedanya, “Hanya berterima
kasih? Tidak ingin mengantarkanku pulang.”
Lily lalu membalasnya, “Naiklah, aku bonceng
kamu.”
Saat Lily dan Walker melewati teman-teman
Walker, dengan cepat Walker turun dari sepeda Lily. Melihat itu Lily tahu,
bahwa Walker takut mendekatinya karena teman-temannya. Lily lalu pergi.
Lily ingin membuktikan apakah Walker
memilih dirinya atau teman-temannya. Dia lalu mengenakan pakaian seksi, melepas kaca matanya dan menggantinya
menggunakan lensa mata. Untuk hadir ke pesta sambutan murid-murid baru yang
diadakan oleh siswa senior pada malam hari sesuai info yang dia baca tadi di
papan pengumuman sekolah.
Dalam perjalanan. Lily melewati pria-pria dewasa yang sedang duduk
berkumpul. Lily melewati mereka dengan cemas. Karena khawatir Lily menoleh
kebelakang, dan benar pria-pria itu berjalan ke arahnya. Lily lalu berlari dan
pria-pria itu juga berlari mengejar Lily. Ketika kelelahan Lily menoleh
kembali. Dan pria-pria itu cukup jauh darinya dan tampak seseorang berpakaian
hitam berdiri menahan pria-pria itu. Lily langsung melanjutkan pergi.
Pria itu sangat marah, “Siapa kamu?
menjauhlah…”
Sosok itu menjawab, “Namaku Alan, aku tidak
akan membiarkan Om-om berbuat jahat padanya.”
Pria-pria itu memukuli badan Alan, tapi
Alan berusaha bediri tegak dan menghalangi mereka mengejar Lily, “Meskipun aku
bukan tandingan kalian. Tapi cuma ini yang bisa ku perbuat untuknya.”
Mereka mencoba membujuk Alan, “Kamu
menyukainya karena dia cantikkan, kami juga. Jadi ayo kita saling berbagi.”
Alan berteriak, “SEBELUM DIA CANTIKPUN AKU
MENYUKAINYA… ”
Pria-pria itu kesal dan berhasil membuat
Alan ambruk. Tapi Lily sudah pergi jauh. Pria-pria itu marah dan mencoba berbalik
lagi untuk melampiaskannya ke Alan. Tapi Alan juga sudah pergi menghilang.
Lily sampai di tempat pesta. Dia berjalan
penuh kebingungan, dia tidak tahu siapa pemuda yang telah menolongnya tadi.
Tapi saat bertemu dengan Walker yang berbaju hitam. Lily terdiam. Walker
terpesona dengan kecantikan Lily yang berpakaian seksi dan tanpa mengenakan
kaca mata.
Walker mendekati Lily, dan Lily melangkah mundur.
Hinggga tiba-tiba Lily hampir terjatuh ke kolam renang.Tapi Walker berhasil
memegang tangan Lily. Namun kemudian genggaman Walker terlepas. Lily terjatuh
ke dalam kolam. Teman-teman Walker tertawa dan Walker juga hanya diam saja.
Alan baru datang sambil memegangi perutnya
yang sakit. Dia melihat Lily tercebur di dalam kolam dan Lily tampak terlihat
meminta tolong karena tidak bisa berenang. Alan berteriak dan Walker
menceburkan dirinya mencoba menolong Lily.
Teriakan Alan terdengar oleh Lily, “BERDIRILAH,
KOLAM DANGKALLL.”
Lily berdiri dan Walker tampak malu. Lily
tersenyum karena Walker lebih memilih dirinya daripada teman-temannya. Mereka
semua saling tersenyum.
Dari kejauhan Alan tersenyum, “Selamat
Lily, sekarang semuanya menyukai kamu. “
Telihat Walker dan Lily saling becanda di
depan teman-teman yang hadir.
Alan juga terlihat bahagia, “Dengan
mendapatkan hati siswa populer di sekolah, itu membuatmu tidak di Bully lagi. Setidaknya
aku bisa berhenti sejenak untuk melindungimu.” Ucap Alan kemudian pergi
meninggalkan tempat Pesta.
Entah kenapa Lily justru menoleh ke arah
tempat Alan tadi berada. Tapi di sana tidak ada siapa-siapa lagi.
Walker menegur Lily, “Kamu sedang melihat
apa?”
Lily mengucapkan instingnya, “Ku rasa, tadi
di sana ada malaikat pelindungku.”
Walker membalasnya, “Bukannya malaikat itu
sekarang ada di depanmu.”
Lily melihat Walker dan tersenyum.
(Tamat)
Penulis lalu melepaskan lelah dengan tertidur dan sambil bilang, "Memang begitulah seharusnya seorang wanita dicintai. Cintailah sifatnya bukan fisiknya."
(Selesai)
(Selesai)
Posting Komentar
Posting Komentar